KOLONISASI
1900
Raja Gianyar di Bali takluk kepada kekuasaan Belanda.
Sekolah-sekolah menengah di Bandung, Magelang dan Probolinggo ditata kembali untuk mendidik orang-orang Jawa yang ingin menjadi pegawai negeri.
17 Maret 1900, Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) terbentuk di Batavia. THHK mendirikan sekolah-sekolah, jumlahnya 54 buah pada tahun 1908 dan mencapai 450 sekolah pada tahun 1934.
1901
Jambi ditempatkan di bawah kekuasaan Residen Belanda di Palembang pada saat munculnya masalah suksesi dan pergolakan lainnya yang terkait.
Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch diperluas hingga ke Kalimantan.
Belanda menempatkan pasukan keamanan di Kepulauan Mentawai.
6 Juni Soekarno dilahirkan.
Ratu Wilhelmina dari Belanda mengumumkan " Politik Etis" untuk Hindia Belanda.
1902
Belanda mengakhiri pembatasan-pembatasan dalam urusan haji.
1903
Sultan Aceh, Tuanku Daud Syah, menyerah kepada Belanda, namun tetap mempertahankan hubungan rahasia dengan para gerilyawan.
Hindia Belanda mulai membuka sekolah-sekolah MULO untuk pendidikan dasar.
Undang-undang Desentralisasi memberikan beberapa kursi kepada pemerintahan lokal dan provinsi kepada penduduk pribumi di Hindia Belanda. Pemilu untuk pertama kalinya diadakan di Jawa.
Keuangan Hindia Belanda dipisahkan dari keuangan tanah air Belanda.
1904
Van Heutsz, yang sebelumnya adalah Gubernur militer di Aceh, menjadi Gubernur Jenderal (hingga 1909).
Taha dari Jambi dibunuh oleh Belanda.
Mei, Kapal "Sri Koemala" karam di lepas pantai Sanur, Bali. Penduduk setempat menjarah kapal itu; si pemilik kapal menuntut ganti rugi pemerintah Hindia Belanda. Akibatnya, hubungan antara Hindia Belanda dengan Raja Badung di Bali memburuk.
Ekspedisi militer Hindia Belanda menguasai wilayah Batak di Sumatra.
Suatu ekspedisi di bawah Kapten Van Daalen ke daerah pegunungan di Aceh menyebabkan matinya lebih dari 3.000 penduduk desa, termasuk lebih dari 1.000 kaum perempuan dan anak-anak.
Pemerintah Belanda mulai memberikan bantuan dan pinjaman untuk pembayaran kembali utang Hindia Belanda.
Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri, sebuah sekolah untuk kaum perempuan.
1905
Januari, Belanda mulai melakukan operasi militer selama lima bulan di Kalimantan.
Belanda mengirim sebuah pasukan militer melawan pemberontakan di Seram.
Agustus, pasukan-pasukan Belanda mendarat di Pare Pare. Pasukan Belanda mencapai kemenangan besar di wilayah Sulawesi; Bugis, Makasar, Toraja dikuasai untuk seterusnya. Penguasa Bone digulingkan.
Para pemberontak Aceh menghubungi konsul Jepang di Singapura untuk meminta pertolongan.
Belanda menduduki Kepulauan Mentawai.
Serikat buruh pertama dibentuk oleh para buruh kereta api.
16 Oktober Sarekat Dagang Islamiyah didirikan oleh Kyai Haji Samanhudi, mula-mula untuk melindungi kepentingan-kepentingan para pedagang batik Islam di Surakarta.
Dewan kota dibentuk di Batavia dan Bandung.
Pemerintah Hindia Belanda mensponsori suatu komunitas petani Jawa yang dipindahkan ke Lampung: inilah contoh transmigrasi pertama.
1906
15 September Belanda membuat berbagai kemajuan besar di Bali; armada Hindia Belanda membuang jangkar di lepas pantai Sanur.
16 September Pasukan-pasukan Hindia Belanda menyerbu Sanur.
20 September Angkatan Laut Belanda menembaki Denpasar dengan meriam.
Para bangsawan Badung melakukan bunuh diri dalam sebuah puputan, sambil berbaris di jalan utama Denpasar. Lebih dari 3.600 orang terbunuh.
23 September Belanda membuat kemajuan di Tabanan, Bali. Raja Tabanan menawarkan penyerahan dirinya dengan syarat ia diizinkan mempertahankan gelar dan tanahnya. Residen Belanda menawan Raja hingga ia dapat mendapatkan jawaban dari pemerintah Hindia Belanda di Batavia. Raja Tabanan melakukan bunuh diri di tahanan.
Perkebunan karet di Sumatra berkembang dengan berbagai varitas tanaman baru.
Belanda menguasai Sumba.
Belanda membentuk sebuah protektorat terhadap Berau di Kalimantan Timur.
Sensor pasca-penerbitan diperkenalkan: semua penerbitan harus diserahkan dalam tempo 24 jam setelah terbitnya ke badan sensor untuk ditinjau.
1907
Militer Belanda memadamkan pemberontakan di Flores, dan kini berkuasa penuh.
Pemberontakan di Jambi akhirnya dipadamkan.
Para gerilyawan Aceh menyerang Belanda di Banda Aceh.
Raja Sisingamangaraja XII memberontak melawan Belanda, dan ditembak dalam konflik itu.
Hindia Belanda memperkenalkan pajak terhadap usaha-usaha dagang.
Samin Surosentiko, pencetus ajaran Samin, ditangkap di Jawa dan diasingkan ke Padang, Sumatera.
Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch bergabung dengan Shell Transport and Trading dan menjadi Royal Dutch Shell.
Belanda mengirim polisi ke Kepulauan Tanimbar untuk menghentikan konflik antar suku.
Program pendidikan baru diperkenalkan dengan maksud menawarkan pendidikan tiga tahun untuk anak-anak, yang terbuka untuk masyarakat umum.
1908
Klungkung memberontak melawan Belanda; para bangsawan melakukan puputan untuk mempertahankan kehormatan mereka.
Belanda ikut campur dalam konflik-konflik lokal di Sumbawa, hingga lebih ketat menguasai wilayah itu.
Buton jatuh ke dalam pemerintah langsung Belanda.
VSTP (serikat buruh kereta api) dibentuk, anggota-anggota orang Indonesia diterima.
20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional
Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini.
Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.
Pemberontakan kecil di Minangkabau dipadamkan.
Hindia Belanda memperkenalkan pajak pendapatan.
1909
Tjokroaminoto menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islamiyah.
Putri Hindia, sebuah penerbitan untuk kaum perempuan, didirikan.
Belanda mengonsolidasikan kekuasaan atas Seram.
Belanda menguasai Buru.
1910
Perlawanan Islam di Aceh dilumpuhkan.
Jami'at Khair digantikan oleh Al-Irsyad (Jamiat Islam al Irsyad al Arabia), sebuah organisasi untuk kaum Muslim keturunan Arab di Indonesia.
Pemberontakan di Timor Timur di bawah pimpinan Dom Boaventura.
Ratulangi mendirikan Perserikatan Minahasa, sebuah organisasi sosial untuk orang Minahasa.
Ekspedisi Belanda ke Pulau Komodo melaporkan penemuan komodo kepada masyarakat di Eropa untuk pertama kalinya.
1911-1920
1911
Abendanon menerbitkan surat-surat R.A. Kartini dengan judul "Door Duisternis Tot Licht " ("Habis Gelap Terbitlah Terang").
Surat kabar Al-Munir mulai terbit di Padang.
Wabah penyakit sampar melanda Pulau Jawa.
1912
10 September Sarekat Dagang Islamiyah berganti nama menjadi Sarekat Islam dibawah pimpinan Tjokroaminoto.
Indische Partij dibentuk oleh Setiabudi (Douwes Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Setahun kemudian, tiga serangkai ini diasingkan.
Portugal meredam pemberontakan di Timor Timur.
18 November Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta.
Belanda mengirim lagi ekspedisi militer ke kepulauan Tanimbar.
Setelah proklamasi Republik Rakyat Tiongkok pada bulan Januari, organisasi-organisasi Tionghoa yang pada mulanya berkecimpung dalam bidang sosial-budaya mulai mengarah kepada politik.
1913
Januari, kongres Sarekat Islam di Surabaya memutuskan meluaskan aktivitas mereka ke seluruh Hindia.
Yayasan Kartini berdiri di Belanda untuk mendukung pendidikan kaum perempuan di Jawa.
Gubernur Jenderal Idenburg menyatakan Sarekat Islam sebagai sebuah organisasi yang legal.
Indische Partij dilarang; para pemimpinnya diasingkan ke Belanda.
Organisasi Paguyuban Pasundan berdiri sebagai sebuah organisasi sosial dan budaya Sunda di Jawa Barat tanggal 20 Juli.
Pemerintah Hindia Belanda mendapat kuasa untuk meminjam uang tanpa harus izin terlebih dahulu kepada pemerintah Kerajaan Belanda.
Suwardi Suryaningrat (dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara) bersama Komite Boemi Poetera menerbitkan "Als Ik Eens Nederlander Was", sebuah tulisan nasionalisme. Ia diasingkan ke Belanda hingga 1919.
Liem Seeng Tee membuka sebuah toko tembakau di luar Surabaya - cikal bakal perusahaan rokok kretek Sampoerna.
1914
Hollandsch-Inlandsche Schools (HIS) dibentuk kembali, menjadi terbuka untuk orang Indonesia.
9 Mei, Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), nantinya menjadi PKI.
Perang di Eropa: Pemerintah Belanda mempertimbangkan menggunakan milisi dari Indonesia.
Pameran Besar Kolonial di Semarang, dihadiri oleh Pakubuwono X dari Surakarta dan rombongannya.
Pemerintah Hindia Belanda membuka fasilitas percobaan penerbangan di Surabaya untuk mempelajari kinerja pesawat dalam kondisi tropis.
KNIL membentuk sebuah angkatan udara.
Nias sepenuhnya dikuasai Belanda.
Pasukan pendudukan KNIL di Bali ditarik mundur dan digantikan oleh unit polisi biasa.
Insulinde berdiri, didukung oleh Dr. Tjipto Mangunkusumo, yang telah kembali dari pengasingan.
1915
Haji Agus Salim masuk Sarekat Islam, memperkenalkan modernisasi Islam.
Tri Koro Dharma terbentuk sebagai sebuah organisasi pemuda dari Budi Utomo (Berganti nama menjadi Jong Java pada 1918).
Soedirman lahir.
Britania dan Belanda menandatangani perjanjian perbaikan perbatasan antara Borneo Utara (Sabah) dan Hindia Belanda.
1916
Delegasi anggota dari Budi Utomo, Sarekat Islam, dan organisasi-organisasi lain mengunjungi Belanda
Pemerintah Hindia Belanda membentuk "Politiek Inlichtingen Dienst", sebuah pasukan polisi khusus untuk menyelidiki kejahatan politik (kemudian berganti nama menjadi "Algemene Recherche").
J.P. Count van Limburg Stirum menjadi Gubernur-Jenderal hingga 1921.
Soekarno muda bersekolah di Surabaya, tinggal di rumah Tjokroaminoto.
Juni, Sarekat Islam menyelenggarakan pertemuan di Bandung; beberapa anggota dan kelompok Jawa tradisional tidak suka dengan modernisasi.
Mangkunegara VII mengambil alih tempat tinggalnya di Surakarta.
Desember, Dewan Negara (Parlemen) di Belanda meloloskan RUU untuk pembentukan sebuah Koloniale Raad (kemudian dikenal dengan Volksraad) untuk Hindia Belanda.
1917
Sarekat Islam mulai mengambil posisi lebih anti-pemerintah.
Kelompok sayap kiri dari Semarang berkumpul di Sarekat Islam dibawah Semaun; Tjokroaminoto tidak melarang mereka.
Belanda mempertimbangkan milisi Indonesian untuk dinas militer; anggota sayap kiri di Sarekat Islam menentang.
Aisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah berdiri.
Fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya.
Ki Hajar Dewantara kembali dari pembuangan.
1918
18 Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih oleh dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah pegawai pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan berfungsi sebagai dewan penasihat saja.
Gubernur Jenderal van Limburg Stirum mengangkat Tjokroaminoto menjadi anggota Volksraad. Dr. Tjipto Mangunkusumo juga ditempatkan di sana.
ISDV mulai membentuk soviet-soviet (dewan-dewan) di Surabaya.
"Sarekat Islam B", cabang revolusioner rahasia, mulai terbentuk. Anggotanya termasuk Musso (dan kemungkinan juga Tjokroaminoto).
Sarekat Sumatra didirikan.
Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
Organisasi Jong Minahasa didirikan.
Pemerintah Hindia Belanda mulai menindas ‘’soviet-soviet’’ ISDV, mengusir anggota-anggota Belanda dari gerakan komunis.
"Janji November": pemerintah Belanda mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki pemerintahan sendiri di masa depan yang belum ditetapkan.
14 November anggota-anggota orang Indonesia di Volksraad mengecam Pemerintah Hindia Belanda karena lebih mengutamakan kepentingan-kepentingan orang Eropa.
Pemerintah Hindia Belanda membuang Sneevliet.
Douwes Dekker kembali dari pembuangan.
1919
Mei-Juni Penembakan di Garut; seorang pejabat Belanda di Toli-toli, Sulawesi dibunuh. Belanda menggunakan penembakan ini sebagai alasan untuk menindas Sarekat Islam Seksi B.
Indo-Europees Verbond didirikan untuk memajukan kepentingan-kepentingan "orang-orang Indo", sementara pada saat yang sama juga mendukung Belanda.
Haji Misbach mengajarkan "Komunisme Islam" di Surakarta
Desember Sarekat Islam mengklaim mempunyai 2 juta anggota; menyelenggarakan kongres di Yogyakarta.
KLM membuka pelayanan udara jarak jauh dari Amsterdam ke Batavia.
1920
27 Mei ISDV mengganti namanya menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (belakangan PKI).
PKH menerbitkan tulisan-tulisan Lenin.
Technische Hoogeschool didirikan di Bandung (sekarang ITB: Institut Teknologi Bandung).
Sarekat Ambon didirikan.
Konflik antara kaum Komunis dan Sarekat Islam berkembang.
25 Desember PKH bergabung dengan Komunis Internasional.
1921-1930
1921
Juni, Jong Java mengadakan kongres di Bandung; Soekarno berbicara di kongres untuk menganjurkan pembaruan bahasa.
Fock menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda hingga 1926.
Timorsch Verbond didirikan.
Agustus, Tjokroaminoto ditangkap.
Oktober, Kongres Nasional ke-6 Sarekat Islam melarang anggota-anggota SI merangkap sebagai anggota partai-partai lain, termasuk PKI.
Banyak cabang Sarekat Islam terpecah menjadi (SI-Merah) yang mengikuti Semaun dan (SI-Putih) yang mengikuti Tjokroaminoto.
Semaun berangkat ke Uni Soviet.
Tan Malaka berusaha memulihkan perpecahan dalam Sarekat Islam.
PKI menolak Tjokroaminoto.
Sukarno muda mulai belajar di Technische Hoogeschool di Bandung.
Soeharto dilahirkan.
Hamengkubuwono VIII menjadi Sultan Yogyakarta.
Desember, Tan Malaka menjadi ketua PKI.
1922
Perhimpunan Mahasiswa Indonesia didirikan di Belanda. Anggotanya antara lain Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, dan banyak lagi lainnya yang kelak memainkan peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan (dan dalam pemerintahan Republik Indonesia pada tahun 1950-an).
Maret, Tan Malaka dibuang dari Hindia Belanda.
April, Tjokroaminoto dibebaskan dari tahanan sambil menunggu bandingnya.
Ki Hadjar Dewantoro mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta, sebuah sekolah mandiri tanpa dukungan pemerintah untuk mengembangkan kesenian Jawa maupun pendidikan modern (anti-modernis); menciptakan istilah "demokrasi terpimpin".
Indische Vereeniging di Belanda mengganti namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Anggotanya antara lain Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir; Tan Malaka dan Semaun berbicara dalam pertemuan-pertemuannya.
Semaun kembali dari Belanda.
Marah Roesli menerbitkan "Sitti Noerbaja", novel Indonesia pertama.
Pemogokan berlanjut.
Kongres Al-Islam diadakan di Cirebon; perdebatan hangat pecah antara pandangan-anggota yang "modernis" dan "tradisionalis" tentang Islam.
Pelgrimsordonnantie disetujui; mulailah kontrol pemerintah terhadap perjalanan calon haji.
Fasilitas pelabuhan modern dibuka di Belawan untuk melayani Sumatra utara.
1923
Februari, Partai Katolik didirikan.
Pemogokan kereta api oleh VSTP yang dipimpin pihak Komunis, Semaun sebagai pemimpinnya ditangkap dan dibuang; banyak serikat buruh yang kini didominasi Komunis.
Februari, Tjokroaminoto menata kembali Sarekat Islam menjadi Partai Sarekat Islam yang baru. Para pendukung komunis meninggalkan organisasi ini, dan membawa serta banyak anggota bersama mereka; Cabang-cabang SI Merah menjadi Sarekat Rakyat.
Tan Malaka ditunjuk sebagai agen Komintern untuk Asia Tenggara, dan berbasis di Guangdong, Tiongkok.
12 September Persatuan Islam (atau Persis), sebuah kelompok modernis garis keras, didirikan di Bandung. Mohammad Natsir yang masih muda adalah salah satu anggota pertamanya.
Pasteur Institute dipindahkan dari Batavia ke Bandung.
Wajib militer diberlakukan untuk semua warga negara Belanda di Hindia.
1924
Perserikatan Komunis di Hindia mengganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia, memutuskan untuk mengadakan pemberontakan. Musso bergabung dengan PKI.
"Sarekat Hijau" dibentuk oleh Belanda, anggota-anggotanya adalah pejabat-pejabat setempat, kaum kriminal, polisi, dll. yang pro-Belanda.
Dr. Sutomo mendirikan Indonesia Study Club.
Pelayanan pos udara pertama dari Batavia ke Amsterdam. Penerbangan memakan waktu hampir dua bulan.
Biro Malaria Pusat didirikan untuk mengoordinasikan program-program pemberantasan malaria.
1925
Konstitusi baru: Dewan Hindia menjadi lembaga penasihat, Volksraad mendapatkan kekuasaan legislative terbatas. Gubernur Jenderal dan birokrasi tidak terpengaruh. Orang-orang Tionghoa secara resmi didefinisikan sebagai "vreemde oosterlingen"
Keanggotaan di Volksraad ditetapkan 60:30; 60 orang Belanda, 25 Indonesia, dan 5 anggota lainnya keturunan Arab atau Tionghoa.
Pemogokan yang dipimpin oleh PKI gagal, Tan Malaka berada di Singapura.
Sukarno mendirikan Generaal Study Club yang pro kemerdekaan di Bandung, menganjurkan kesatuan bangsa.
23 September Jong Islamieten Bond didirikan di Jakarta; anggota-anggotanya antara lain adalah Haji Agus Salim dan Mohammad Natsir.
Sensor film diberlakukan.
Stasiun radio komersial pertama di Batavia.
Desember, para pemimpin PKI mengadakan rapat di Prambanan untuk merencanakan pemberontakan terbuka.
1926
Belanda menangkap lebih banyak anggota PKI; Musso pergi ke Singapura. PKI mendapatkan instruksi dari Moskwa untuk memulai sebuah revolusi, lalu membatalkan instruksi ini. Musso merahasiakan instruksi yang kedua (instruksi untuk tidak memberontak).
31 Januari Komite para ulama Islam berkumpul di Surabaya untuk mengirim sebuah delegasi ke Arab Saudi untuk memprotes syarat-syarat untuk para jemaah haji Indonesia. (Komite ini kelak menjadi benih Nahdlatul Ulama.)
12 November PKI memberontak di Banten, Batavia, Bandung, Padang. PKI mengumumkan pembentukan sebuah republik. Pemberontakan ini dihancurkan oleh Belanda, yang menangkap sekitar 13.000 orang. Tan Malaka menentang pemberontakan.
Sukarno mendapatkan gelar insinyur dalam bidang Arsitektur di Bandung.
Sukarno menerbitkan serangkaian tulisan yang berjudul "Nasionalisme, Islam dan Marxisme", dan menyerukan kerja sama antara ketiga gerakan ini.
De Graeff menjadi Gubernur Jenderal hingga 1931.
31 Desember Kyai Haji Hasjim Asjari mendirikan Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi Muslim yang berkarya dalam bidang pendidikan, bantuan amal, dan bantuan ekonomi.
1927
Januari, pemberontakan PKI di Sumatra Barat dihancurkan.
Februari, Hatta dan lain-lainnya menghadiri pertemuan anti kolonial di Brussel bersama dengan banyak nasionalis lainnya dari Asia dan Afria.
4 Juli Sukarno dan dr. Tjipto Mangunkusumo mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).
September, Hatta, Ali Sastroamidjojo dan lain-lainnya dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia ditangkap.
Dr. Tjipto Mangunkusumo ditangkap dan dikirim ke pembuangan di Banda. Ia tinggal di pembuangan selama 11 tahun.
Hindia Belanda membangun kamp penjara Boven Digul di Papua untuk menampung para tahanan politik.
Kampanye anti narkotik: Hindia Belanda melarang penanaman koka dan hemp.
Desember, Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), kelompok yang menaungi organisasi-organisasi nasionalis dibentuk di Bandung.
1928
PNI mengganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia, menerima bendera Merah-Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, "Indonesia Raya" ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan.
Maret, Hatta dan pendukung-pendukungnya dibebaskan; pidato-pidato Hatta jelas-jelas anti Belanda.
28 Oktober, Kongres Pemuda II di Batavia menerima "sumpah pemuda": satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Muhammad Yamin menulis puisi "Indonesia tumpah darahku".
KNILM didirikan sebagai perusahaan penerbangan resmi Hindia Belanda.
Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) didirikan di Bukittingi sebagai organisasi pendidikan untuk kaum Muslim Minangkabau yang tradisionalis .
1929
Agustus, Pemerintah Hindia Belanda memperingatkan anggota-anggota PNI agar menghentikan aktivitas-aktivitas mereka.
Orang-orang Indonesia mendapatkan kursi mayoritas di Volksraad, yang tetap merupakan sebuah lembaga penasihat.
Belanda memulihkan para bekas penguasa Bali hingga menjadi penguasa setempat yang berkuasa di bawah wewenang Belanda, dalam sebuah upacara yang panjang di Besakih.
29 Desember Soekarno dan pengikut-pengikutnya ditangkap di Yogyakarta. Mereka dipenjarakan di Bandung.
1930
Muhammad Husni Thamrin membentuk sebuah fraksi nasionalis di Volksraad; menuntut otonomi.
Pemerintah Hindia Belanda memulai produksi pesawat ringat secara terbatas di lapangan terbang Andir di Bandung (model AVRO-AL), dengan menggunakan sebuah rancangan Kanada dan kayu-kayu setempat.
Juni, Pangeran Surjodiningrat mendirikan Pakempalan Kawula Ngayogyakarta sebagai sebuah organisasi kebudayaan untuk penduduk Yogyakarta, yang menjadi sangat popular.
18 Agustus Sukarno diadili di Bandung. Ia menyampaikan pidato-pidato yang membangkitkan semangat di pengadilan.
Jepang mendirikan Borneo Oil Company.
Gunung Merapi meletus dan membunuh 1300 orang.
Jamiyatul Washliyah didirikan dengan partisipasi yang besar dari orang-orang Batak Karo.
22 Desember Sukarno dihukum empat tahun penjara karena kegiatan-kegiatan nasionalisnya.
PNI dibubarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
1931-1940
1931
Perhimpunan Indonesia dikuasai oleh kaum komunis; Sjahrir dan Hatta dipecat.
25 April PNI memutuskan untuk membuarkan dirinya. Partai Indonesia atau Partindo dibentuk sebagai gantinya empat hari kemudian. Beberapa anggota PNI, termasuk Hatta, kecewa.
Desember, Sjahrir mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia bersama Hatta ("PNI-Baru").
Sukarno dibebaskan oleh de Graeff.
Raja Bone dipulihkan kekuasaannya oleh Belanda untuk memerintah dengan pemerintahan mandiri setempat.
De Jonge menjadi Gubernur Jenderal hingga 1936.
Pemerintah Hindia Belanda memperketat sensor pers.
Ong Hok Liong mendirikan perusahaan rokok Bentoel.
31 Desember Sukarno dibebaskan lebih awal dari penjara di Bandung.
1932
Sukarno bergabung dengan Partindo; minat terhadap Partindo meningkat.
Agustus Hatta kembali dari Belanda.
Mohammad Natsir, 24 tahun, bertanggung jawab atas sekolah-sekolah Persatuan Islam yang baru; ia menulis bahwa Islam harus menjadi dasar dari Indonesia yang baru.
Belanda menuntut sekolah-sekolah independen untuk meminta izin operasi dari pemerintah; fraksi-fraksi di Volksraad bersatu menentang gagasan ini.
1933
5 Februari Pemberontakan para pelaut Belanda dan Indonesia di atas kapal Belanda “Zeven Provincien”. Pemberontakan ini disebabkan oleh ketidakpuasan karena gaji yang rendah, namun Pemerintah Hindia Belanda memandangnya sebagai suatu pemberontakan politik.
Hindia Belanda menekan sekolah-sekolah independen dan para pemimpin politik di Minangkabau.
Agustus, Sukarno, Hatta, Sjahrir ditangkap. Sukarno dibuang ke Ende di Flores tanpa pengadilan.
Oost-Indische Leger diganti namanya menjadi KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger).
Pertemuan-pertemuan organisasi induk PPPKI dilarang.
1934
Belanda mulai melakukan kebijakan proteksionis untuk menghalangi produk-produk Jepang yang lebih murah dan melindungi produk-produk Belanda yang lebih mahal.
Belanda menekan PKN untuk meninggalkan kegiatan politiknya yang terbuka.
Februari, Hatta dan Sjahrir ditangkap dan dikirim ke kamp tahanan Boven Digul di Papua.
Belanda melarang kongres Partindo.
Sayap pemuda Nahdlatul Ulama, Ansor, didirikan.
Tjokroaminoto wafat.
1935
Al-Ittihadiah (perhimpunan Islam modernis) didirikan di Medan.
Nahdlatul Wathan, sebuah organisasi untuk pendidikan Islam, didirikan di Lombok.
Nahdlatul Ulama mengeluarkan peraturan bahwa Hindia Belanda adalah sautu negara di mana Islam dapat dipraktikkan, dan harus dibela melawan Jepang.
Desember, Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia bergabung untuk membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra). Anggotanya antara lain adalah Thamrin dan dr. Sutomo; juga terdapat sejumlah anggota yang pro Jepang. Partai yang baru ini menyerukan kemerdekaan melalui kerja sama dengan Belanda.
1936
Van Starkenborgh diangkat menjadi Gubernur Jenderal; jabatan ini dipegangnya hingga sekurang-kurangnya tahun 1945.
Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Banda.
Juli, "Petisi Sutarjo" diterbitkan, menyerukan kemerdekaan untuk Indonesia dalam tempo 10 tahun.
29 September Volksraad memutuskan untuk mendukung petisi untuk otonomi Indonesia di dalam konstitusi Belanda.
Becak-becak pertama di Batavia.
November, Partindo dibubarkan.
Para geologiwan Belanda menemukan bukti kekayaan mineral — besi, tembaga, perak, dan emas — di Papua.
1937
24 Mei Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan. Anggotanya antara lain meliputi Yamin dan Amir Sjarifuddin. Sebagai sebuah organisasi Gerindo mendukung kemerdekaan, namun cenderung bekerja sama dengan Belanda dalam melawan Jepang.
21 September Majlis Islam A'laa Indonesia (MIAI) didirikan, sebuah organisasi payung untuk kerja sama antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, dan kelompok-kelompok Islam lainnya.
17 Desember Kantor Berita Antara didirikan.
1938
Sukarno, yang masih berada dalam penahanan Belanda, dipindahkan ke Bengkulu.
Orang-orang luar pertama mencapai Lembah Baliem di Papua.
Belanda mengadakan persidangan Tapanuli untuk mendukung para penguasa Batak setempat.
Hindia Belanda melembagakan "hukum adat" di Minangkabau dan Banjarmasin.
Moskwa menyuruh PKI untuk menghentikan aktivitas-aktivitas anti Belanda.
Persatuan Arab Indonesia terbentuk dari organisasi-organisasi Muslim Arab yang ada.
16 November Pemerintah Belanda menolak petisi otonomi 1936 untuk Indonesia.
1939
Pakubuwono X dari Surakarta wafat, Pakubuwono XI adalah Susuhunan yang baru.
Jepang menduduki Kepulauan Spratly.
Mei, Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA didirikan oleh Muhammad Da'ud Beureu'eh untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan anti Belanda di Aceh.
Gabungan Politik Indonesia (GAPI), sebuah organisasi payung dari berbagai organisasi nasionalis, dibentuk. Thamrin adalah salah seorang penganjur utamanya.
Kartosuwirjo dan pengikut-pengikutnya memisahkan diri dari Partai Sarekat Islam, dan membawa serta banyak pendukungnya di Jawa Barat.
Desember GAPI mengorganisasi Kongres Rakyat Indonesia, sebuah pertemuan representatif yang besar di Batavia, yang mengajukan tuntutan untuk parlemen yang sepenuhnya terpilih untuk Hindia.
1940
Februari, Belanda kembali menolak otonomi untuk Hindia Belanda.
13 Februari Jepang menolak perjanjian arbitrase dengan Belanda.
18 Maret Hamengkubuwono IX menjadi Sultan Yogyakarta.
Mei, Belanda jatuh ke tangan Jerman, pemerintah Belanda melarikan diri ke London.
28 Juni Jepang mengatakan ingin merundingkan kembali perjanjian dagang dengan Belanda.
Juli Barang ekspor Indonesia ke Jepang dihentikan.
Agustus, Jepang menyatakan bahwa Perancis Indochina dan Hindia Belanda harus disatukan dengan sepenuh hati ke dalam "East Asia Co-Prosperity Sphere".
9 Agustus GAPI menghadirkan petisi yang lain tentang "melengkapi demokratisasi Indonesia".
23 Agustus Komisi untuk Studi Perubahan Konstitutional dibentuk untuk mempelajari permintaan GAPI. Thamrin dkk di Volksraad menarik proposal mereka untuk demokratisasi.
September Tentara Jepang bergerak menuju Perancis Indochina.
12 September Pemerintah Hindia Belanda memulai pembicaraan perdagangan dengan delegasi Jepang di bawah pimpinan Kobayashi. Van Mook tidak mau bekerja sama dengan tuntutan Jepang untuk bahan bakar penerbangan.
26 Oktober Jepang dan Belanda mengeluarkan sebuah deklarasi bersama yang berisi Hindia Belanda tidak akan menjadi bagian dari "Co-Prosperity Sphere".
12 November Kuota atas penjualan minyak ke Jepang dari Hindia Belanda ditetapkan dalam perjanjian